Website Ini Berisi Kumpulan Tutorial Pemrograman Web (HTML, CSS, Javascript, PHP, MySql), Tutorial Blogger, Tutorial jaringan Komputer, Materi Teknik Komputer Jaringan Dan Tips Seputar Teknologi

Wednesday, June 2, 2021

Konsep Dasar Database

 

Konsep dasar dari database adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah database memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu database, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur database: ini dikenal sebagai database model atau model data.


Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah yaitu mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili dengan menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.


Konsep dasar dari basis data ialah kumpulan dari sebuah catatan atau sebuah potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan testruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya, penjelasan tersebut dengan skema. Skema menggambarkan sebuah objek yang diwakili suatu basis data dan memiliki hubungan diantara objek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema atau memodelkan struktur basis data, ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Biasanya model yang umum digunakan sekarang ialah model relasional yang istilahnya layman mewakili semua informasi dalam bentuk table-tabel yang saling berhubungan dimana setiap table terdiri dari baris dan kolom ( definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika ). Dalam model ini hubungan antar table diwakili dengan menggunakan nilai yang sama antar table. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar table.

Sejarah Awal Database

 Sejak era lalu ketika basis data telah jadi konsentrasi yg mutlak pada aplikasi. Di awal tahun 1960, Charles Bachman, seorang asal Amerika merancang generasi pertama DBMS yg dinamakan Daya Simpan Data Terintegrasi atau Integrated Data Store.

Dasar model data jaringan terbentuk lalu distandarisasi oleh CODASYL atau Conference on Data System Languages. Setelah itu, ilmuan komputer yang dilahirkan di Kansar pada tahun 1924 ini menerima Turing Award dari Association for Computing Machinery (ACM) pada tahun 1973 untuk "kontribusi luar biasa untuk teknologi database.

Menurut sejarah, sistem pemrosesan basis data terbentuk sesudah masa sistem pemrosesan manual & sistem pemrosesan berkas. Sistem pemrosesan manual (berbasis kertas) ialah wujud pemrosesan yg memanfaatkan basic berupa setumpuk rekaman yg disimpan pada rak-rak berkas. Apabila berkas-berkas tersebut digunakan, berkas tersebut mesti dicari di rak-rak tersebut.

Sistem pemrosesan berkas adalah sebuah sistem komputer, di mana sekelompok rekaman disimpan pada banyaknya berkas dengan cara terpisah. Perancangan sistem ini didasarkan kepada kepentingan individual pengguna, bukan kepentingan sebanyak pengguna. Maka setiap aplikasi menuliskan data tersendiri, alhasil ada bisa saja data yg sama terdapat pada berkas-berkas lain yg dipakai oleh program penerapan lain.

Sejarah Database Management system (DBMS)

Generasi pertama DBMS di desain oleh Charles Bachman di perusahaan General Electric pada awal thn 1960, dinamakan sbg Daya Simpan Data Terintegrasi (Integrated Data Store). Dibentuk basic buat model data jaringan yg selanjutnya distandardisasi oleh Conference on Data Sistem Languages (CODASYL).

Bachman seterusnya menerima ACM Turing Award (Penghargaan semacam Nobel kepada ilmu komputer) di thn 1973. Dan pada akhir 1960, IBM mengembangkan system manajemen berita (Information Management Sistem) DBMS.

IMS dibentuk dari representasi data pada kerangka kerja yg dinamakan dgn model data hirarki. Dalam waktu yg sama, dikembangkan system SABRE sbg hasil kerja sama antara IBM dgn perusahaan penerbangan Amerika. System ini mengizinkan user utk membuka data yg sama pada jaringan komputer.

Pada thn 1985, Microsoft dan IBM mengumumkan perjanjian kerja sama Jangka Panjang untuk pengembangan Os atau Sistem Operasi dan produk-produk perangkat lunak yang lain. Pengumuman ini yaitu permulaan dimulainya OS/2, suatu system operasi sesudah masa kejayaan MS-DOS.

OS/2 ini akan lebih "hebat" dan lebih "canggih" daripada MS-DOS, Dia akan dapat menangani multitasking application dgn menggunakan kekuatan processor Intel yg terupdate yaitu 80286. "That was the plan!" OS/2 secara resmi diumumkan terhadap bln April 1987, & dijanjikan dapat sedia untuk end-user pada akhir tahun tersebut.

Materi DNS Server

Apa Itu DNS Server?

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, DNS server adalah server yang menghubungkan URL (uniform resource locator) dengan IP Address (internet protocol address).

Sebelum domain name dan DNS server hadir di internet, Anda perlu memasukkan IP address sebuah website saat Anda ingin mengaksesnya. 

Hal ini tentu melibatkan proses yang lebih rumit. Anda harus menghafal rangkaian nomor IP address yang ingin Anda kunjungi dan memasukkannya secara manual.

DNS server membantu Anda memecahkan permasalahan ini. Anda hanya perlu mengingat alamat domain dan URL dari website yang ingin Anda kunjungi.

Selanjutnya, DNS akan menerjemahkan URL tersebut menjadi rangkaian nomor IP yang dipahami oleh komputer dan browser.

Contohnya, saat Anda ingin mengakses Facebook, Anda tidak perlu memasukkan http://69.63.176.13/ ke dalam address bar browser Anda. 


Fungsi DNS 

Nah setelah mengetahui pengertian apa itu DNS server, pertanyaan selanjutnya adalah apa sebenarnya fungsi dari DNS server sendiri?

Sejatinya, DNS server adalah sebuah database server yang berfungsi untuk menyimpan alamat-alamat IP yang digunakan oleh host-name. 

Namun, ada juga fungsi lain dari DNS yang perlu Anda ketahui seperti:

  1. Mencari alamat host untuk memenuhi request dari klien.

  2. Meminta informasi IP address sebuah website berdasarkan dengan alamat domain

  3. Mendapatkan informasi URL sebuah website berdasarkan oleh IP address digunakan oleh klien.

  4. Menentukan server yang paling tepat untuk pengiriman email.

  5. Mengamankan aktivitas transfer data yang terjadi selama user mengakses suatu website.

  6. Menerjemahkan hostname ke IP address dan sebaliknya.

  7. Mencari data yang sesuai pada database server untuk ditampilkan pada browser klien.

Sebenarnya, semua fungsi ini bekerja secara otomatis saat Anda sedang mengakses sebuah website di internet. Namun, untuk memahami DNS lebih lanjut, berikut adalah penjelasan lengkap cara kerja DNS server.

 

Cara Kerja DNS

DNS server bekerja dalam banyak tahapan. Mulai dari proses meminta informasi atau yang biasa disebut dengan DNS query sampai proses menampilkan konten website melalui authoritative nameserver.


DNS Query

Proses pertama yang terjadi ketika Anda mengetikkan URL alamat domain website pada sebuah browser adalah DNS Query.

Saat Anda memasukkan URL pada sebuah browser, DNS server secara otomatis akan mencari informasi IP address URL tersebut  pada file hosts server.

Jika informasi tidak ditemukan, server akan mencari rekam informasi yang pernah tercatat di sistem server (cache).

DNS query sendiri memiliki tiga jenis yang berbeda: recursive query, iterative query, dan non-recursive query.

Berikut adalah penjelasan singkat tentang ketiga jenis DNS query yang ada:

  • Non-recursive query  — pencarian informasi DNS paling cepat, saat user memasukan hostname, server berhasil mencari dan mendapatkan informasi tentang IP address yang tersimpan dalam sistem cache.

  • Recursive query — recursive query berperan untuk menyediakan setiap informasi relevan yang diminta oleh klien melalui pencarian root server dan authoritative name server.

  • Iterative query — saat user memasukan hostname pada browser, DNS resolver akan mencari informasi di root server dan authoritative name server yang paling dekat dan relevan dengan DNS zone.

     

DNS Recursive Resolver 

DNS recursive resolver adalah proses pertama pencarian informasi IP address. Jika informasi yang relevan tidak ditemukan pada cache server, sistem akan mencari informasi pada cache penyedia internet atau internet service provider (ISP).

 

Root Name Server 

Jika informasi yang diminta oleh klien tidak bisa ditemukan di ISP, sistem akan mencari informasi yang Anda butuhkan pada root name server, database yang menjawab pertanyaan-pertanyaan soal nama domain dan IP address.

Root name server sendiri tidak memiliki semua informasi hostname dan IP address. Server ini meneruskan permintaan informasi ke pihak ketiga yang mempunyai informasi tersebut.

Sampai sekarang, ada 13 root server yang ada di seluruh dunia. Root server ini diurutkan secara alfabetis dan dikelola organisasi besar seperti Internet System Consortium, dan ICANN.

 

TLD Name Server

Melalui root name server, sistem akan menggunakan top-level domain untuk menemukan jenis informasi yang dicari. 

Contohnya jika TLD menggunakan ekstensi domain .id, berarti server yang digunakan pasti adalah server Indonesia. Begitu pula dengan .au yang pastinya ada di server Australia.

Dengan begini, sistem bisa meneruskan pencarian informasi ke server yang  memiliki informasi dan data yang dicari.

 

Authoritative Name 

Setelah berhasil menemukan server tempat hostname disimpan, Authoritative server memiliki semua informasi lengkap tentang website yang dituju.

Saat semua informasi yang diminta sesuai dengan hasilnya, browser pun akan  menampilkan website atau halaman yang klien minta pada awal pencarian.

Biasanya, proses pencarian konten melalui DNS server ini akan diulang untuk memastikan informasi yang ditampilkan tetap up-to-date. 

Tapi, beberapa informasi juga disimpan dalam bentuk cache pada DNS server agar proses query bisa berjalan dengan lebih cepat.

 

Macam-macam DNS

Dalam sistem DNS server, informasi yang disimpan dan diberikan disebut dengan DNS record. Berikut adalah 10 DNS record yang paling sering dijumpai

  • Address record atau yang sering juga disebut A Record adalah informasi yang menyimpan informasi soal hostname

  • AAA Record menyimpan informasi hostname dan hubungannya dengan IPv6 address.

  • MX Record digunakan untuk merekam server SMTP yang khusus digunakan untuk saling berkirim email pada suatu domain.

  • CName Record digunakan untuk melakukan redirect domain atau subdomain pada sebuah alamat IP.

  • NS Record merujuk subdomain pada authoritative name server, digunakan jika DNS server subdomain Anda berbeda dengan main domain.

  • PTR Record memberikan izin pada DNS resolver untuk menyediakan informasi IP address dan menampilkan hostname.

  • CERT Record digunakan untuk menyimpan sertifikat enkripsi atau sertifikat keamanan.

  • SRV Record berfungsi untuk menyimpan informasi terkait lokasi permintaan klien seperti priority, name, weight, port, points, dan TLL.

  • TXT Record digunakan untuk menyalurkan data yang hanya bisa dibaca oleh komputer.

  • SOA Record adalah bagian yang muncul pada dokumen DNS zone. SOA record juga merujuk pada authoritative name server serta informasi lengkap sebuah domain.

 

Materi Web Server

Pengertian Web Server

Web server adalah sebuah software (perangkat lunak) yang memberikan layanan berupa data. Berfungsi untuk menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien atau kita kenal dengan web browser (Chrome, Firefox). Selanjutnya ia akan mengirimkan respon atas permintaan tersebut kepada client dalam bentuk halaman web.

 

Fungsi Utama Dari Web Server

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa teknologi yang satu ini berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien atau kita kenal dengan web browser (Chrome, Firefox). Ia juga akan mengirimkan respon atas permintaan kepada client dalam bentuk halaman web yang umumnya HTML.

Jika berbicara secara detail, maka Web Server memiliki peran dalam memproses berbagai data yang diminta oleh klien (web browser). Kemudian ia memberikan hasil atau jawaban berupa dokumen, video, foto, atau beragam bentuk berkas lainnya.

 

Adapun kita pecah menjadi beberapa bagian fungsi dari web server:

  • Membersihkan berbagai cache yang terdapat pada penyimpanan serta semua dokumen yang tidak terpakai lagi.

  • Melakukan pemeriksaan terhadap sistem security yang berasal dari permintaan HTTP berdasarkan request klien atau web browser.

  • Menyediakan data berdasarkan request atau permintaan yang masuk agar dapat menjamin keamanan sistem yang berjalan dengan lancar.

     

Jenis-jenis Web Server

Sebagai programmer, kamu wajib tahu juga jenis maupun contoh web server yang umum dipakai. Inilah beberapa jenis-jenis dari web server adalah sebagai berikut.

 

Web Server Apache

Web server yang populer dan paling banyak digunakan kebanyakan orang, yaitu jenis Apache. Pada awalnya Apache didesain guna mendukung penuh sistem operasi UNIX. Selain cukup mudah dalam implementasinya, Apache juga memiliki beberapa program pendukung sehingga memberinkan layanan yang lengkap, seperti PHP, SSI dan kontrol akses. Berikut detailnya:

  • PHP (Personal Home Page atau PHP Hypertext Processor)
    Program semacam CGI, berfungsi memproses teks yang bekerja di server. Apache sangat mendukung PHP dengan menempatkannya sebagai salah satu modulnya (mod_php). Hal tersebut membuat PHP bekerja lebih baik.

  • SSI (Server Side Include)
    Perintah yang bisa disertakan dalam bekas HTML. Kemudian ia dapat diproses oleh web server ketika pengguna mengaksesnya.

  • Access Control

    Kontrol Akses dapat dijalankan berdasarkan nama host atau nomor IP CGI (Common Gateway Interface). Lalu yang paling umum untuk digunakan adalah perl (Practical Extraction and Report Language), disupport oleh Apache dengan menempatkannya sebagai modul (mod_perl).

Apache sangat aman dan nyaman untuk digunakan karena memiliki beberapa keuntungan seperti proses instalasi yang mudah, freeware, dan sistem konfigurasi yang masih tergolong mudah. Selain itu ia juga mampu bekerja pada sistem operasi open atau closed source.

 

Web Server Nginx

Salah satu pesaing unggul Apache yaitu Nginx. Nginx dikenal mampu melayani segala macam permintaan, seperti request pada dengan tingkat kepadatan lalu lintas atau traffic yang sangat padat. Nginx memang lebih unggul dari segi kualitas, kecepatan, dan dalam hal performanya.

Nginx memiliki banyak kelebihan dalam hal fitur, di antaranya URL rewriting, virtual host, file serving, reverse proxying, access control, dan masih banyak lagi.

 

Web Server IIS

Web server IIS (Internet Information Services) adalah web server yang bekerja pada jenis protokol seperti DNS, TCP/IP, atau beragam software lainnya yang berguna untuk merangkai sebuah situs.

 

Web Server Lighttpd

Programmer asal Jerman telah menciptakan web server berbasis open source guna mendukung sistem Linux dan Unix. Bila dilihat dari segi keunggulan, web server yang satu ini memiliki beberapa keunggulan berdasarkan fitur tambahan yang tersedia. Seperti FastCGi, Output-Compression, FastCGi, dan URL Writing. Jika kamu menggunakan web server Lighttpd, kamu akan merasakan performa yang lebih cepat dan efektif.

 

 

 

 

Materi Primary Domain Controller (PDC)

Domain controller adalah sejenis server yang merespons permintaan otentifikasi dan verifikasi pengguna pada jaringan computer. Domain secara hierarki akan mengatur pengguna dan computer yang bekerja bersama di jaringan yang sama. Disinilah peran domain controller. Ia bertugas untuk memastikan semua hal ini berjalan dengan lancar.

Bisa dibilang bahwa domain controller bertindak layaknya polisi. Domain controller akan menyimpan membendung semua akses ke Active Direcotry (AD). Domain controller tidak hanya dapat melindungi Anda dari serangan cyber yang terjadi. Ia juga bisa berperan untuk mendeteksi serangan yang akan terjadi. Hal ini karena para peretas atau penyerang tersebut memiliki berbagai macam trik untuk mendapatkan akses tinggi pada jaringan, termasuk dalam hal ini menyerang DC itu sendiri.

 

Fungsi Utama Domain Controller

Setelah mengetahui pengertian dan peran domain controller, sekarang saatnya Anda mengetahui fungsi utama dari domain controller. Fungsi utama domain controller adalah untuk memvalidasi dan otentifikasi akses pengguna ke jaringan computer. Ketika pengguna melakukan login ke domain mereka, domain controller akan menjalankan pengecekan terhadap username, password, dan kredensial lain untuk memberikan izin atau bahkan menolak memberikan akses kepada pengguna tersebut.

Berikut ini akan kami jabarkan secara lebih detail fungsi utama dari domain controller yang perlu Anda ketahui:

  1. Respon Untuk Masuk ke Server Domain

Tentu semua orang sudah tahu bahwa domain adalah susunan huruf dan abjad yang unik. Jika Anda belum memahami pengertian domain, silakan terlebih dahulu untuk membaca pengertian domain. Kembali ke fungsi utama domain controller yang pertama. Diawal bagian ini kami menyebut bahwa domain controller adalah susunan unik dari huruf dan abjad. Hal inilah yang akan mengantarkan Anda masuk ke dalam sebuah website yang dituju, atau domain bisa diartikan sebagai alamat.

Nantinya jika terjadi kesalahan pada domain tersebut, maka proses tidak akan dapat dilanjutkan. Tentu Anda pernah mengalaminya, bukan? Inilah yang dilakukan oleh domain controller. Domain controller akan memberikan respon kepada user saat terjadinya kesalahan.

Sebenarnya, respon yang diberikan oleh domain controller bisa sangat beragam. Antara lain saat login, permission, dan lain sebagainya. Inilah mengapa peran dari domain controller menjadi begitu penting.

 

  1. Mengatur Keamanan

Karena berfungsi untuk memberikan respon, domain controller memiliki peran yang sangat sentral. Fungsi tersebut berupa pengaturan keamanan dari akun user serta interaksinya dengan domain. Dengan fungsi ini, lalu lintas antara pengguna dan domain dapat dilakukan dengan teratur serta tidak merepotkan satu sama lainnya.

 

  1. Memeriksa User

Meskipun tak terlihat dan tidak banyak disadari, sebenarnya peran domain controller selalu kita rasakan setiap mengakses internet. Selam ini tentu kita dengan mudah masuk pada sebuah website atau blog. Domain controller akan melakukan terhadap user yang masuk. Nantinya jika terjadi kesalahan pada alamat ataupun domain, maka website yang dituju tidak akan bisa diakses. Pun begitu senaliknya, jika kesalahan terjadi pada user, domain controller akan menolak akses tersebut. Inilah alas an mengapa domain controller banyak disebut sebagai polisi. Karena tugasnya memegang kendali dan mengatur keamanan lalu lintas.

 

  1. Hak Resource

Ada hal penting lain yang harus Anda ketahui tentang fungsi utama dari domain controller. Yaitu domain controller memegang hak akses resource yang ada pada server. Karenanya, fungsi domain controller sangat perlu dipertimbangkan. Terutama untuk Anda yang tidak menganggapnya begitu penting. Atau bahkan tidak berencana menggunakannya. Dengan kehadiran domain controller, masalah keamanan dan administrasi bisa dilakukan secara terpusat.

 

Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Domain Controller

Secara umum, hampir semua jenis bisnis, baik kecil maupun besar sangat bisa menggunakan domain controller. Ini sangat penting untuk menyimpan data konsumen, yang membutuhkan domain controller untuk meningkatkan keamanan jaringan mereka.

Hanya saja terdapat pengecualian. Misalnya bisnis yang hanya menggunakan customer relations management (CRM) berbasis cloud dan payment gateaway. Pada kasus-kasus tertentu, layanan cloud tersebut akan mengamankan dan melindungi data pelanggan.

 

Berikut Keuntungan dan Kekurangan Penggunaan Domain Controller

Keuntungan Menggunakan Domain Controller

  • Manajemen pengguna yang terpusat

  • Berbagi sumber daya untuk file dan printer

  • Konfigurasi untuk redundansi

  • Dapat didistribusi dan direplikasi di jaringan besar

  • Enkripsi data pengguna

  • Dapat dikuatkan dan dikunci untuk meningkatkan keamanan

Kekurangan Menggunakan Domain Controller

  • Menjadi target serangan siber

  • Berpotensi untuk diretas

  • Pengguna dan OS harus dijaga agar selalu stabil, aman, dan mutakhir

  • Memiliki persyaratak khusus untuk hardware dan software

 

 

Materi Jenis File Server

Pengertian File Server

Pengertian file server secara umum merupakan komputer terpasang ke jaringan yang bertujuan untuk mengakses lokasi berbagi penyimpanan file komputer atau disk. Seperti foto, dokumen, suara, video, juga file-file yang lainnya yang dapat diakses oleh workstation yang ada pada jaringan komputer.

File server biasa di temukan di sekolah, kantor dan lain-lain yang memang mementingkan file server. Dalam penyedia layanan internet lokal yang menggunakan LAN untuk menghubungkan ke komputer klien biasanya ini jarang terlihat.

Sebuah file server tidak membutuhkan perhitungan, pun tidak menjalankan program atas nama klien. Hal tersebut terjadi karena dirancang utamanya untuk kecepatan penyimpanan dan pengambilan data. Perhitungan beratnya dihitung oleh workstation.

 

Jenis File Server

Seperti yang admin singgung, pengertian file server merupakan suatu penyimpanan data. Sedangkan, admin menjanjikan akan pula memberikan jenis-jenis dari file server.

Sehingga untuk melanjutkan pembahasan ini agar kamu lebih memahaminya, admin akan memberi jenis-jenis dari file server yang ada dan juga manfaatnya. Berikut ini beberapa jenis file server.

1. Samba (Server Message Blog)

Samba merupakan protokol file sharing untuk menyaingi protokol yang ada, yaitu Novell’s IPX-Based. Samba adalah file sharing dan printer pertama yang berjalan pada multi protokol.

Multi protokol tersebut diantaranya, NetBeui, TCP/IP, IPX-SPX. Dalam simpelnya adalah menggantikan posisi Novell server tanpa harus mengubah infrastruktur dari jaringannya.

 

2. FTP Server (File Transfer Protocol)

FTP atau file transfer protocol, seperti pada namanya FTP merupakan sebuah protokol yang fungsinya menukar file dalam suatu jaringan yang menggunakan TCP koneksi, bukan menggunakan UDP.

Dari FTP ini terbagi menjadi dua, yakni FTP server dan FTP Client, tentu saja keduanya memiliki pengertian yang berbeda-beda.

FTP Server berfungsi dalam menjalankan software dalam menukar file. Server tersebut selalu siap memberikan layanan FTP apabila ada permintaan dari FTP Client.

Sedangkan FTP Client merupakan komputer yang meminta atau request koneksi ke FTP Server yang bertujuan tukar menukar file. Setelah kedunya terhubung, antara FTP Server dan FTP Client, maka client bisa men-download, upload, rename, delete, move dan lain-lain.

 

Manfaat File Server

Setelah pengertian file server dan jenis-jenisnya sudah admin jelaskan, maka admin juga tidak membahas sampai disini saja, namun akan juga berbagi manfaat apa saja yang didapatkan dari FTP server ini.

Manfaat atau keuntungan file server ada beberapa yang bisa kita dapatkan, sedangkan semua manfaat yang dihasilkan memang berpengaruh terhadap kerja komputer yang memanfaatkan file server.

a. Menghemat Resources

Manfaat pertama yang dihasilkan dari file server adalah dapat menghemat resources atau bisa disebut dengan sumber daya, terlebih bagi penyimpanan. Pengguna juga lebih aman dan mudah berkat penyimpanan data yang terpusat dan tidak tersebar pada beberapa mesin.

b. Berbagi Reseources

FTP server juga dapat berbagi resources dalam jaringan untuk keperluan yang sama, misal berbagi printer tentu dapat meningkatkan kinerja pekerjaan. Untuk melakukan hal tersebut pengguna harus masuk ke jaringan.

Jadi kira-kira itulah manfaat FTP server, pantas saja sangat dibutuhkan oleh beberapa perusahaan, terutama yang perusahaan yang besar yang membutuhkan komputer disetiap kerja yang dilakukannya.

 

 

 

Materi Telnet

Telnet merupakan sebuah protocol client ke server atau server ke client yang mampu memberikan akses remote (jarak jauh) untuk login ke dalam sistem komputer tertentu yang berada di dalam sebuah jaringan, di dalam konteks penggunaan internet. Telnet biasa disingkat dengan TN untuk memudahkan penggunanya.

Telnet bisa juga diartikan sebagai virtualisasi atau emulasi terminal yang menggunakan protocol telnet untuk tujuan mengakses komputer tujuan secara remote. Pada prinsipnya, telnet serupa dengan perintah yang disampaikan oleh server kepada client atau bahkan sebaliknya. Sehingga telnet kadang kala disamakan bentuknya dengan SSH.

Keduanya memang sama-sama perintah, akan tetapi memiliki definisi yang berbeda diantara keduanya. Pemakaian telnet lazimnya berada di dalam wilayah LAN (Local Area Network) atau jaringan internet yang dipakai oleh sebuah jaringan komputer network secara bersamaan.

 

Fungsi Telnet

Telnet sebagai sebuah teknologi paling purna dari teknologi internet tetaplah memiliki fungsi-fungsi yang tidak boleh dianggap remeh temeh. Pendeknya, Telnet mempunyai fungsi untuk mengakses sebuah atau beberapa buah komputer dari jarak jauh. Maka tidak mengherankan, kemampuan inilah yang tadi disebut remote access.

 

Cara Kerja Telnet

Teknologi Telnet memakai dua jenis program, yakni server dan client. Alur keduanya berjalan menyesuaikan pemosisian komputer, apakah diposisikan sebagai server ataukah client. Namun ada juga yang menerapkan keduanya, sehingga komputer akan langsung melakukan pekerjaan yang cukup berat.

 

Cara Kerja Telnet Client

·         Client bisa menghubungkan atau membuat jaringan antara TCP (Transmission Control Protocol) dengan server

·         Client kemudian memperoleh input dari penggunanya yang meminta kode ke server

·         Selanjutnya client melakukan re-format input dari user dan mengubahkan ke bentuk format standar. Setelah selesai, dikirim kembali ke server

·         Terakhir, client akan mendapatkan output dari server dengan format yang juga sama-sama standar. Client lalu mengubah formatnya agar dapat ditampilkan monitor.

 

Cara Kerja Telnet Server

·         Server akan selalu memberikan sebuah informasi kepada software network bahwa komputer pengguna sudah siap dikoneksikan dengan internet

·         Server kemudian menunggu permintaan dari client yang dalam format standar

·         Server mengerjakan permintaan yang diminta oleh client sebelumnya

·         Terakhir, server mengirimkan akses balik kepada client dengan format standar. Server ini tinggal menunggu permintaan yang lainnya sembari mengendalikan permintaan secara remote

 

Sayangnya, Telnet tidak menerapkan mode keamanan enkripsi untuk pemakaian otentifikasi NTLM sehingga rentan akan terjadinya pembobolan sistem. Karena bisa saja terjadi pencurian password oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Bahkan tidak menutup kemungkinan merusak jaringan telnet yang telah ada.