Website Ini Berisi Kumpulan Tutorial Pemrograman Web (HTML, CSS, Javascript, PHP, MySql), Tutorial Blogger, Tutorial jaringan Komputer, Materi Teknik Komputer Jaringan Dan Tips Seputar Teknologi

Wednesday, June 2, 2021

Materi DNS Server

Apa Itu DNS Server?

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, DNS server adalah server yang menghubungkan URL (uniform resource locator) dengan IP Address (internet protocol address).

Sebelum domain name dan DNS server hadir di internet, Anda perlu memasukkan IP address sebuah website saat Anda ingin mengaksesnya. 

Hal ini tentu melibatkan proses yang lebih rumit. Anda harus menghafal rangkaian nomor IP address yang ingin Anda kunjungi dan memasukkannya secara manual.

DNS server membantu Anda memecahkan permasalahan ini. Anda hanya perlu mengingat alamat domain dan URL dari website yang ingin Anda kunjungi.

Selanjutnya, DNS akan menerjemahkan URL tersebut menjadi rangkaian nomor IP yang dipahami oleh komputer dan browser.

Contohnya, saat Anda ingin mengakses Facebook, Anda tidak perlu memasukkan http://69.63.176.13/ ke dalam address bar browser Anda. 


Fungsi DNS 

Nah setelah mengetahui pengertian apa itu DNS server, pertanyaan selanjutnya adalah apa sebenarnya fungsi dari DNS server sendiri?

Sejatinya, DNS server adalah sebuah database server yang berfungsi untuk menyimpan alamat-alamat IP yang digunakan oleh host-name. 

Namun, ada juga fungsi lain dari DNS yang perlu Anda ketahui seperti:

  1. Mencari alamat host untuk memenuhi request dari klien.

  2. Meminta informasi IP address sebuah website berdasarkan dengan alamat domain

  3. Mendapatkan informasi URL sebuah website berdasarkan oleh IP address digunakan oleh klien.

  4. Menentukan server yang paling tepat untuk pengiriman email.

  5. Mengamankan aktivitas transfer data yang terjadi selama user mengakses suatu website.

  6. Menerjemahkan hostname ke IP address dan sebaliknya.

  7. Mencari data yang sesuai pada database server untuk ditampilkan pada browser klien.

Sebenarnya, semua fungsi ini bekerja secara otomatis saat Anda sedang mengakses sebuah website di internet. Namun, untuk memahami DNS lebih lanjut, berikut adalah penjelasan lengkap cara kerja DNS server.

 

Cara Kerja DNS

DNS server bekerja dalam banyak tahapan. Mulai dari proses meminta informasi atau yang biasa disebut dengan DNS query sampai proses menampilkan konten website melalui authoritative nameserver.


DNS Query

Proses pertama yang terjadi ketika Anda mengetikkan URL alamat domain website pada sebuah browser adalah DNS Query.

Saat Anda memasukkan URL pada sebuah browser, DNS server secara otomatis akan mencari informasi IP address URL tersebut  pada file hosts server.

Jika informasi tidak ditemukan, server akan mencari rekam informasi yang pernah tercatat di sistem server (cache).

DNS query sendiri memiliki tiga jenis yang berbeda: recursive query, iterative query, dan non-recursive query.

Berikut adalah penjelasan singkat tentang ketiga jenis DNS query yang ada:

  • Non-recursive query  — pencarian informasi DNS paling cepat, saat user memasukan hostname, server berhasil mencari dan mendapatkan informasi tentang IP address yang tersimpan dalam sistem cache.

  • Recursive query — recursive query berperan untuk menyediakan setiap informasi relevan yang diminta oleh klien melalui pencarian root server dan authoritative name server.

  • Iterative query — saat user memasukan hostname pada browser, DNS resolver akan mencari informasi di root server dan authoritative name server yang paling dekat dan relevan dengan DNS zone.

     

DNS Recursive Resolver 

DNS recursive resolver adalah proses pertama pencarian informasi IP address. Jika informasi yang relevan tidak ditemukan pada cache server, sistem akan mencari informasi pada cache penyedia internet atau internet service provider (ISP).

 

Root Name Server 

Jika informasi yang diminta oleh klien tidak bisa ditemukan di ISP, sistem akan mencari informasi yang Anda butuhkan pada root name server, database yang menjawab pertanyaan-pertanyaan soal nama domain dan IP address.

Root name server sendiri tidak memiliki semua informasi hostname dan IP address. Server ini meneruskan permintaan informasi ke pihak ketiga yang mempunyai informasi tersebut.

Sampai sekarang, ada 13 root server yang ada di seluruh dunia. Root server ini diurutkan secara alfabetis dan dikelola organisasi besar seperti Internet System Consortium, dan ICANN.

 

TLD Name Server

Melalui root name server, sistem akan menggunakan top-level domain untuk menemukan jenis informasi yang dicari. 

Contohnya jika TLD menggunakan ekstensi domain .id, berarti server yang digunakan pasti adalah server Indonesia. Begitu pula dengan .au yang pastinya ada di server Australia.

Dengan begini, sistem bisa meneruskan pencarian informasi ke server yang  memiliki informasi dan data yang dicari.

 

Authoritative Name 

Setelah berhasil menemukan server tempat hostname disimpan, Authoritative server memiliki semua informasi lengkap tentang website yang dituju.

Saat semua informasi yang diminta sesuai dengan hasilnya, browser pun akan  menampilkan website atau halaman yang klien minta pada awal pencarian.

Biasanya, proses pencarian konten melalui DNS server ini akan diulang untuk memastikan informasi yang ditampilkan tetap up-to-date. 

Tapi, beberapa informasi juga disimpan dalam bentuk cache pada DNS server agar proses query bisa berjalan dengan lebih cepat.

 

Macam-macam DNS

Dalam sistem DNS server, informasi yang disimpan dan diberikan disebut dengan DNS record. Berikut adalah 10 DNS record yang paling sering dijumpai

  • Address record atau yang sering juga disebut A Record adalah informasi yang menyimpan informasi soal hostname

  • AAA Record menyimpan informasi hostname dan hubungannya dengan IPv6 address.

  • MX Record digunakan untuk merekam server SMTP yang khusus digunakan untuk saling berkirim email pada suatu domain.

  • CName Record digunakan untuk melakukan redirect domain atau subdomain pada sebuah alamat IP.

  • NS Record merujuk subdomain pada authoritative name server, digunakan jika DNS server subdomain Anda berbeda dengan main domain.

  • PTR Record memberikan izin pada DNS resolver untuk menyediakan informasi IP address dan menampilkan hostname.

  • CERT Record digunakan untuk menyimpan sertifikat enkripsi atau sertifikat keamanan.

  • SRV Record berfungsi untuk menyimpan informasi terkait lokasi permintaan klien seperti priority, name, weight, port, points, dan TLL.

  • TXT Record digunakan untuk menyalurkan data yang hanya bisa dibaca oleh komputer.

  • SOA Record adalah bagian yang muncul pada dokumen DNS zone. SOA record juga merujuk pada authoritative name server serta informasi lengkap sebuah domain.

 

0 comments:

Post a Comment