Monday, August 2, 2021
Wednesday, June 2, 2021
KISI-KISI PAT ASJ 2020/2021
KISI-KISI PAT ASJ 2020/2021
- Sistem Operasi Jaringan
o Jenis Sistem Operasi Jaringan Berdasarkan Skala
o Jenis Sistem Operasi Jaringan Berdasarkan Fungsi
- DHCP Server
- Remote Server
o Telnet
- File Server
o PDC
- Database Server
Jenis-Jenis Program Database
Macam-macam Aplikasi Database
Ada beberapa aplikasi database yang bisa Anda gunakan. Beberapa aplikasi tersebut antara lain:
1. MySQL
Merupakan salah satu aplikasi yang cukup populer diantara aplikasi lain database. Aplikasi yang satu ini memiliki sifat open source serta bisa Anda gunakan untuk membuka platform dengan baik tanpa mengalami gangguan. MySQL sendiri bisa Anda gunakan sebagai sistem operasi dari Linux, Windows, mac OS X, dan masih banyak lagi. Terlebih, aplikasi ini juga bersifat network, sehingga Anda bisa menggunakannya dengan multi user.
2. MariaDB
Merupakan sebuah aplikasi yang dikembagkan oleh sistem basis data yang sama dengan aplikasi MySQL. Mereka menyebutkan alasan mengapa mengembangkan aplikasi ini karena sebagai bentuk kekhawatiran pada Oracle Corporation. Adapun tujuan dikembangkannya MariaDB adalah mempertahankan dan menjaga kompatibilitas tinggi terhadap MySQL.
3. Microsoft SQL Server
Aplikasi database yang satu ini tentu sudah Anda ketahui. Sesuai dengan namanya, aplikasi ini merupakan sebuah aplikasi basis data yang berasal dari Microsoft. Bahasa database yang digunakan tersebut adalah Transact-SQL yang merupakan gabungan dari SQL standar ISO/ANSI. Memang bahasa ini merupakan bahasa yang populer dan banyak digunakan oleh Sybase ataupun Microsoft.
Pada mulanya, Ms. SQL Server merupakan data yang digunakan untuk database skala menengah atau kecil. Namun saat ini Anda bisa menggunakan aplikasi ini untuk database dengan skala yang lebih besar. Adapun beberapa kelebihan jika Anda menggunakan aplikasi yang satu ini adalah dapat digunakan oleh banyak platform, mempunyai tipe data banyak, database cukup banyak, dan lain sebagainya.
Baca juga : Faktor Memilih Database Server
4. Oracle Database
Aplikasi ini merupakan aplikasi database terbaik yang bisa Anda gunakan untuk menyimpan data dengan skala besar. Anda bahkan bisa menggunakannya untuk menyimpan data hingga ukuran terabyte. Saat ini pun ada banyak orang yang menggunakan aplikasi ini. Alasannya karena dapat menyimpan dalam jumlah besar selain itu juga mudah didownload.
Pada aplikasi ini juga memiliki versi gratis serta tampilan yang sesuai dengan Anda yang baru saja terjun ke dunia database.
5. PostgreSQL
Aplikasi database selanjutnya adalah PostgreSQL. atau yang lebih sering dikenal dengan nama PostgreSQL. Aplikasi ini merupakan aplikasi basis data yang bersifat data relasional sehingga bisa digunakan untuk menyimpan hingga mengembalikan data dengan aman. Aplikasi ini sendiri mampu merespon perintah dari perangkat lunak atau aplikasi yang lain.
Anda pun bisa menggunakan aplikasi ini dengan lebih ringan, meskipun digunakan oleh banyak pengguna. Perlu diketahui juga bahwa pengguna yang mempunyai macOS Server, aplikasi PostgreSQL adalah database default. Hal ini berarti aplikasi basis data yang satu ini memang sudah terinstall dan bawaan dari OS tersebut.
6. SQLite
Aplikasi database lainnya adalah SQLite. Aplikasi yang satu ini cocok bagi Anda yang ingin mempunyai data yang terstruktur. Anda bahkan bisa memanfaatkannya sebagai caching serta menyediakan data dari cloud. Bagi Anda yang juga suka dengan data dalam bentuk kolom dan baris maka gunakan saja aplikasi yang satu ini.
7. DBeaver
Merupakan sebuah aplikasi yang mempunyai mode graphical atau GUI. Anda pun bisa mendapatkan versi Community Edition ataupun versi yang berbayar. Adapun beberapa fitur menarik yang disediakan adalah dukungan banyaknya platform serta kemampuan menulis berbagai file ekstensi (plugins).
8. MongoDB
Aplikasi basis data yang satu ini memiliki cara kerja yang berorientasi pada open source serta cross platform. Tak hanya itu, aplikasi ini juga digolongkan sebagai aplikasi dengan basis data NoSQL sehingga cara kerjanya pun memakai prinsip yang hampir sama dengan JSON (aplikasi database lain).
9. Apache Cassandra
Aplikasi yang satu ini adalah aplikasi yang bersifat cluster. Aplikasi ini sendiri memiliki benchmark yang bisa digunakan dengan lebih baik jika dibandingkan dengan NoSQL lainnya. Aplikasi database yang satu ini juga dapat menjamin keamanan data saat perangkat Anda mati. Tak hanya itu, aplikasi ini juga sudah dilengkapi dengan tim pendukung yang sangat profesional dalam keperluan enterprise.
Sejarah Awal Database
Sejak era lalu ketika basis data telah jadi konsentrasi yg mutlak pada
aplikasi. Di awal tahun 1960, Charles Bachman, seorang asal Amerika
merancang generasi pertama DBMS yg dinamakan Daya Simpan Data
Terintegrasi atau Integrated Data Store.
Dasar model data
jaringan terbentuk lalu distandarisasi oleh CODASYL atau Conference on
Data System Languages. Setelah itu, ilmuan komputer yang dilahirkan di
Kansar pada tahun 1924 ini menerima Turing Award dari Association for
Computing Machinery (ACM) pada tahun 1973 untuk "kontribusi luar biasa
untuk teknologi database.
Menurut sejarah, sistem pemrosesan
basis data terbentuk sesudah masa sistem pemrosesan manual & sistem
pemrosesan berkas. Sistem pemrosesan manual (berbasis kertas) ialah
wujud pemrosesan yg memanfaatkan basic berupa setumpuk rekaman yg
disimpan pada rak-rak berkas. Apabila berkas-berkas tersebut digunakan,
berkas tersebut mesti dicari di rak-rak tersebut.
Sistem
pemrosesan berkas adalah sebuah sistem komputer, di mana sekelompok
rekaman disimpan pada banyaknya berkas dengan cara terpisah. Perancangan
sistem ini didasarkan kepada kepentingan individual pengguna, bukan
kepentingan sebanyak pengguna. Maka setiap aplikasi menuliskan data
tersendiri, alhasil ada bisa saja data yg sama terdapat pada
berkas-berkas lain yg dipakai oleh program penerapan lain.
Sejarah Database Management system (DBMS)
Generasi
pertama DBMS di desain oleh Charles Bachman di perusahaan General
Electric pada awal thn 1960, dinamakan sbg Daya Simpan Data Terintegrasi
(Integrated Data Store). Dibentuk basic buat model data jaringan yg
selanjutnya distandardisasi oleh Conference on Data Sistem Languages
(CODASYL).
Bachman seterusnya menerima ACM Turing Award
(Penghargaan semacam Nobel kepada ilmu komputer) di thn 1973. Dan pada
akhir 1960, IBM mengembangkan system manajemen berita (Information
Management Sistem) DBMS.
IMS dibentuk dari representasi data
pada kerangka kerja yg dinamakan dgn model data hirarki. Dalam waktu yg
sama, dikembangkan system SABRE sbg hasil kerja sama antara IBM dgn
perusahaan penerbangan Amerika. System ini mengizinkan user utk membuka
data yg sama pada jaringan komputer.
Pada thn 1985, Microsoft dan
IBM mengumumkan perjanjian kerja sama Jangka Panjang untuk pengembangan
Os atau Sistem Operasi dan produk-produk perangkat lunak yang lain.
Pengumuman ini yaitu permulaan dimulainya OS/2, suatu system operasi
sesudah masa kejayaan MS-DOS.
OS/2 ini akan lebih "hebat" dan
lebih "canggih" daripada MS-DOS, Dia akan dapat menangani multitasking
application dgn menggunakan kekuatan processor Intel yg terupdate yaitu
80286. "That was the plan!" OS/2 secara resmi diumumkan terhadap bln
April 1987, & dijanjikan dapat sedia untuk end-user pada akhir tahun
tersebut.
Materi DNS Server
Apa Itu DNS Server?
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, DNS server adalah server yang menghubungkan URL (uniform resource locator) dengan IP Address (internet protocol address).
Sebelum domain name dan DNS server hadir di internet, Anda perlu memasukkan IP address sebuah website saat Anda ingin mengaksesnya.
Hal ini tentu melibatkan proses yang lebih rumit. Anda harus menghafal rangkaian nomor IP address yang ingin Anda kunjungi dan memasukkannya secara manual.
DNS server membantu Anda memecahkan permasalahan ini. Anda hanya perlu mengingat alamat domain dan URL dari website yang ingin Anda kunjungi.
Selanjutnya, DNS akan menerjemahkan URL tersebut menjadi rangkaian nomor IP yang dipahami oleh komputer dan browser.
Contohnya, saat Anda ingin mengakses Facebook, Anda tidak perlu memasukkan http://69.63.176.13/ ke dalam address bar browser Anda.
Fungsi DNS
Nah setelah mengetahui pengertian apa itu DNS server, pertanyaan selanjutnya adalah apa sebenarnya fungsi dari DNS server sendiri?
Sejatinya, DNS server adalah sebuah database server yang berfungsi untuk menyimpan alamat-alamat IP yang digunakan oleh host-name.
Namun, ada juga fungsi lain dari DNS yang perlu Anda ketahui seperti:
Mencari alamat host untuk memenuhi request dari klien.
Meminta informasi IP address sebuah website berdasarkan dengan alamat domain
Mendapatkan informasi URL sebuah website berdasarkan oleh IP address digunakan oleh klien.
Menentukan server yang paling tepat untuk pengiriman email.
Mengamankan aktivitas transfer data yang terjadi selama user mengakses suatu website.
Menerjemahkan hostname ke IP address dan sebaliknya.
Mencari data yang sesuai pada database server untuk ditampilkan pada browser klien.
Sebenarnya, semua fungsi ini bekerja secara otomatis saat Anda sedang mengakses sebuah website di internet. Namun, untuk memahami DNS lebih lanjut, berikut adalah penjelasan lengkap cara kerja DNS server.
Cara Kerja DNS
DNS server bekerja dalam banyak tahapan. Mulai dari proses meminta informasi atau yang biasa disebut dengan DNS query sampai proses menampilkan konten website melalui authoritative nameserver.
DNS Query
Proses pertama yang terjadi ketika Anda mengetikkan URL alamat domain website pada sebuah browser adalah DNS Query.
Saat Anda memasukkan URL pada sebuah browser, DNS server secara otomatis akan mencari informasi IP address URL tersebut pada file hosts server.
Jika informasi tidak ditemukan, server akan mencari rekam informasi yang pernah tercatat di sistem server (cache).
DNS query sendiri memiliki tiga jenis yang berbeda: recursive query, iterative query, dan non-recursive query.
Berikut adalah penjelasan singkat tentang ketiga jenis DNS query yang ada:
Non-recursive query — pencarian informasi DNS paling cepat, saat user memasukan hostname, server berhasil mencari dan mendapatkan informasi tentang IP address yang tersimpan dalam sistem cache.
Recursive query — recursive query berperan untuk menyediakan setiap informasi relevan yang diminta oleh klien melalui pencarian root server dan authoritative name server.
Iterative query — saat user memasukan hostname pada browser, DNS resolver akan mencari informasi di root server dan authoritative name server yang paling dekat dan relevan dengan DNS zone.
DNS Recursive Resolver
DNS recursive resolver adalah proses pertama pencarian informasi IP address. Jika informasi yang relevan tidak ditemukan pada cache server, sistem akan mencari informasi pada cache penyedia internet atau internet service provider (ISP).
Root Name Server
Jika informasi yang diminta oleh klien tidak bisa ditemukan di ISP, sistem akan mencari informasi yang Anda butuhkan pada root name server, database yang menjawab pertanyaan-pertanyaan soal nama domain dan IP address.
Root name server sendiri tidak memiliki semua informasi hostname dan IP address. Server ini meneruskan permintaan informasi ke pihak ketiga yang mempunyai informasi tersebut.
Sampai sekarang, ada 13 root server yang ada di seluruh dunia. Root server ini diurutkan secara alfabetis dan dikelola organisasi besar seperti Internet System Consortium, dan ICANN.
TLD Name Server
Melalui root name server, sistem akan menggunakan top-level domain untuk menemukan jenis informasi yang dicari.
Contohnya jika TLD menggunakan ekstensi domain .id, berarti server yang digunakan pasti adalah server Indonesia. Begitu pula dengan .au yang pastinya ada di server Australia.
Dengan begini, sistem bisa meneruskan pencarian informasi ke server yang memiliki informasi dan data yang dicari.
Authoritative Name
Setelah berhasil menemukan server tempat hostname disimpan, Authoritative server memiliki semua informasi lengkap tentang website yang dituju.
Saat semua informasi yang diminta sesuai dengan hasilnya, browser pun akan menampilkan website atau halaman yang klien minta pada awal pencarian.
Biasanya, proses pencarian konten melalui DNS server ini akan diulang untuk memastikan informasi yang ditampilkan tetap up-to-date.
Tapi, beberapa informasi juga disimpan dalam bentuk cache pada DNS server agar proses query bisa berjalan dengan lebih cepat.
Macam-macam DNS
Dalam sistem DNS server, informasi yang disimpan dan diberikan disebut dengan DNS record. Berikut adalah 10 DNS record yang paling sering dijumpai
Address record atau yang sering juga disebut A Record adalah informasi yang menyimpan informasi soal hostname
AAA Record menyimpan informasi hostname dan hubungannya dengan IPv6 address.
MX Record digunakan untuk merekam server SMTP yang khusus digunakan untuk saling berkirim email pada suatu domain.
CName Record digunakan untuk melakukan redirect domain atau subdomain pada sebuah alamat IP.
NS Record merujuk subdomain pada authoritative name server, digunakan jika DNS server subdomain Anda berbeda dengan main domain.
PTR Record memberikan izin pada DNS resolver untuk menyediakan informasi IP address dan menampilkan hostname.
CERT Record digunakan untuk menyimpan sertifikat enkripsi atau sertifikat keamanan.
SRV Record berfungsi untuk menyimpan informasi terkait lokasi permintaan klien seperti priority, name, weight, port, points, dan TLL.
TXT Record digunakan untuk menyalurkan data yang hanya bisa dibaca oleh komputer.
SOA Record adalah bagian yang muncul pada dokumen DNS zone. SOA record juga merujuk pada authoritative name server serta informasi lengkap sebuah domain.
Materi Web Server
Pengertian Web Server
Web server adalah sebuah software (perangkat lunak) yang memberikan layanan berupa data. Berfungsi untuk menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien atau kita kenal dengan web browser (Chrome, Firefox). Selanjutnya ia akan mengirimkan respon atas permintaan tersebut kepada client dalam bentuk halaman web.
Fungsi Utama Dari Web Server
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa teknologi yang satu ini berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien atau kita kenal dengan web browser (Chrome, Firefox). Ia juga akan mengirimkan respon atas permintaan kepada client dalam bentuk halaman web yang umumnya HTML.
Jika berbicara secara detail, maka Web Server memiliki peran dalam memproses berbagai data yang diminta oleh klien (web browser). Kemudian ia memberikan hasil atau jawaban berupa dokumen, video, foto, atau beragam bentuk berkas lainnya.
Adapun kita pecah menjadi beberapa bagian fungsi dari web server:
Membersihkan berbagai cache yang terdapat pada penyimpanan serta semua dokumen yang tidak terpakai lagi.
Melakukan pemeriksaan terhadap sistem security yang berasal dari permintaan HTTP berdasarkan request klien atau web browser.
Menyediakan data berdasarkan request atau permintaan yang masuk agar dapat menjamin keamanan sistem yang berjalan dengan lancar.
Jenis-jenis Web Server
Sebagai programmer, kamu wajib tahu juga jenis maupun contoh web server yang umum dipakai. Inilah beberapa jenis-jenis dari web server adalah sebagai berikut.
Web Server Apache
Web server yang populer dan paling banyak digunakan kebanyakan orang, yaitu jenis Apache. Pada awalnya Apache didesain guna mendukung penuh sistem operasi UNIX. Selain cukup mudah dalam implementasinya, Apache juga memiliki beberapa program pendukung sehingga memberinkan layanan yang lengkap, seperti PHP, SSI dan kontrol akses. Berikut detailnya:
PHP (Personal Home Page atau PHP Hypertext Processor)
Program semacam CGI, berfungsi memproses teks yang bekerja di server. Apache sangat mendukung PHP dengan menempatkannya sebagai salah satu modulnya (mod_php). Hal tersebut membuat PHP bekerja lebih baik.
SSI (Server Side Include)
Perintah yang bisa disertakan dalam bekas HTML. Kemudian ia dapat diproses oleh web server ketika pengguna mengaksesnya.
Access Control
Kontrol Akses dapat dijalankan berdasarkan nama host atau nomor IP CGI (Common Gateway Interface). Lalu yang paling umum untuk digunakan adalah perl (Practical Extraction and Report Language), disupport oleh Apache dengan menempatkannya sebagai modul (mod_perl).
Apache sangat aman dan nyaman untuk digunakan karena memiliki beberapa keuntungan seperti proses instalasi yang mudah, freeware, dan sistem konfigurasi yang masih tergolong mudah. Selain itu ia juga mampu bekerja pada sistem operasi open atau closed source.
Web Server Nginx
Salah satu pesaing unggul Apache yaitu Nginx. Nginx dikenal mampu melayani segala macam permintaan, seperti request pada dengan tingkat kepadatan lalu lintas atau traffic yang sangat padat. Nginx memang lebih unggul dari segi kualitas, kecepatan, dan dalam hal performanya.
Nginx memiliki banyak kelebihan dalam hal fitur, di antaranya URL rewriting, virtual host, file serving, reverse proxying, access control, dan masih banyak lagi.
Web Server IIS
Web server IIS (Internet Information Services) adalah web server yang bekerja pada jenis protokol seperti DNS, TCP/IP, atau beragam software lainnya yang berguna untuk merangkai sebuah situs.
Web Server Lighttpd
Programmer asal Jerman telah menciptakan web server berbasis open source guna mendukung sistem Linux dan Unix. Bila dilihat dari segi keunggulan, web server yang satu ini memiliki beberapa keunggulan berdasarkan fitur tambahan yang tersedia. Seperti FastCGi, Output-Compression, FastCGi, dan URL Writing. Jika kamu menggunakan web server Lighttpd, kamu akan merasakan performa yang lebih cepat dan efektif.
Materi Primary Domain Controller (PDC)
Domain controller adalah sejenis server yang merespons permintaan otentifikasi dan verifikasi pengguna pada jaringan computer. Domain secara hierarki akan mengatur pengguna dan computer yang bekerja bersama di jaringan yang sama. Disinilah peran domain controller. Ia bertugas untuk memastikan semua hal ini berjalan dengan lancar.
Bisa dibilang bahwa domain controller bertindak layaknya polisi. Domain controller akan menyimpan membendung semua akses ke Active Direcotry (AD). Domain controller tidak hanya dapat melindungi Anda dari serangan cyber yang terjadi. Ia juga bisa berperan untuk mendeteksi serangan yang akan terjadi. Hal ini karena para peretas atau penyerang tersebut memiliki berbagai macam trik untuk mendapatkan akses tinggi pada jaringan, termasuk dalam hal ini menyerang DC itu sendiri.
Fungsi Utama Domain Controller
Setelah mengetahui pengertian dan peran domain controller, sekarang saatnya Anda mengetahui fungsi utama dari domain controller. Fungsi utama domain controller adalah untuk memvalidasi dan otentifikasi akses pengguna ke jaringan computer. Ketika pengguna melakukan login ke domain mereka, domain controller akan menjalankan pengecekan terhadap username, password, dan kredensial lain untuk memberikan izin atau bahkan menolak memberikan akses kepada pengguna tersebut.
Berikut ini akan kami jabarkan secara lebih detail fungsi utama dari domain controller yang perlu Anda ketahui:
Respon Untuk Masuk ke Server Domain
Tentu semua orang sudah tahu bahwa domain adalah susunan huruf dan abjad yang unik. Jika Anda belum memahami pengertian domain, silakan terlebih dahulu untuk membaca pengertian domain. Kembali ke fungsi utama domain controller yang pertama. Diawal bagian ini kami menyebut bahwa domain controller adalah susunan unik dari huruf dan abjad. Hal inilah yang akan mengantarkan Anda masuk ke dalam sebuah website yang dituju, atau domain bisa diartikan sebagai alamat.
Nantinya jika terjadi kesalahan pada domain tersebut, maka proses tidak akan dapat dilanjutkan. Tentu Anda pernah mengalaminya, bukan? Inilah yang dilakukan oleh domain controller. Domain controller akan memberikan respon kepada user saat terjadinya kesalahan.
Sebenarnya, respon yang diberikan oleh domain controller bisa sangat beragam. Antara lain saat login, permission, dan lain sebagainya. Inilah mengapa peran dari domain controller menjadi begitu penting.
Mengatur Keamanan
Karena berfungsi untuk memberikan respon, domain controller memiliki peran yang sangat sentral. Fungsi tersebut berupa pengaturan keamanan dari akun user serta interaksinya dengan domain. Dengan fungsi ini, lalu lintas antara pengguna dan domain dapat dilakukan dengan teratur serta tidak merepotkan satu sama lainnya.
Memeriksa User
Meskipun tak terlihat dan tidak banyak disadari, sebenarnya peran domain controller selalu kita rasakan setiap mengakses internet. Selam ini tentu kita dengan mudah masuk pada sebuah website atau blog. Domain controller akan melakukan terhadap user yang masuk. Nantinya jika terjadi kesalahan pada alamat ataupun domain, maka website yang dituju tidak akan bisa diakses. Pun begitu senaliknya, jika kesalahan terjadi pada user, domain controller akan menolak akses tersebut. Inilah alas an mengapa domain controller banyak disebut sebagai polisi. Karena tugasnya memegang kendali dan mengatur keamanan lalu lintas.
Hak Resource
Ada hal penting lain yang harus Anda ketahui tentang fungsi utama dari domain controller. Yaitu domain controller memegang hak akses resource yang ada pada server. Karenanya, fungsi domain controller sangat perlu dipertimbangkan. Terutama untuk Anda yang tidak menganggapnya begitu penting. Atau bahkan tidak berencana menggunakannya. Dengan kehadiran domain controller, masalah keamanan dan administrasi bisa dilakukan secara terpusat.
Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Domain Controller
Secara umum, hampir semua jenis bisnis, baik kecil maupun besar sangat bisa menggunakan domain controller. Ini sangat penting untuk menyimpan data konsumen, yang membutuhkan domain controller untuk meningkatkan keamanan jaringan mereka.
Hanya saja terdapat pengecualian. Misalnya bisnis yang hanya menggunakan customer relations management (CRM) berbasis cloud dan payment gateaway. Pada kasus-kasus tertentu, layanan cloud tersebut akan mengamankan dan melindungi data pelanggan.
Berikut Keuntungan dan Kekurangan Penggunaan Domain Controller
Keuntungan Menggunakan Domain Controller
Manajemen pengguna yang terpusat
Berbagi sumber daya untuk file dan printer
Konfigurasi untuk redundansi
Dapat didistribusi dan direplikasi di jaringan besar
Enkripsi data pengguna
Dapat dikuatkan dan dikunci untuk meningkatkan keamanan
Kekurangan Menggunakan Domain Controller
Menjadi target serangan siber
Berpotensi untuk diretas
Pengguna dan OS harus dijaga agar selalu stabil, aman, dan mutakhir
Memiliki persyaratak khusus untuk hardware dan software
Materi Jenis File Server
Pengertian File Server
Pengertian file server secara umum merupakan komputer terpasang ke jaringan yang bertujuan untuk mengakses lokasi berbagi penyimpanan file komputer atau disk. Seperti foto, dokumen, suara, video, juga file-file yang lainnya yang dapat diakses oleh workstation yang ada pada jaringan komputer.
File server biasa di temukan di sekolah, kantor dan lain-lain yang memang mementingkan file server. Dalam penyedia layanan internet lokal yang menggunakan LAN untuk menghubungkan ke komputer klien biasanya ini jarang terlihat.
Sebuah file server tidak membutuhkan perhitungan, pun tidak menjalankan program atas nama klien. Hal tersebut terjadi karena dirancang utamanya untuk kecepatan penyimpanan dan pengambilan data. Perhitungan beratnya dihitung oleh workstation.
Jenis File Server
Seperti yang admin singgung, pengertian file server merupakan suatu penyimpanan data. Sedangkan, admin menjanjikan akan pula memberikan jenis-jenis dari file server.
Sehingga untuk melanjutkan pembahasan ini agar kamu lebih memahaminya, admin akan memberi jenis-jenis dari file server yang ada dan juga manfaatnya. Berikut ini beberapa jenis file server.
1. Samba (Server Message Blog)
Samba merupakan protokol file sharing untuk menyaingi protokol yang ada, yaitu Novell’s IPX-Based. Samba adalah file sharing dan printer pertama yang berjalan pada multi protokol.
Multi protokol tersebut diantaranya, NetBeui, TCP/IP, IPX-SPX. Dalam simpelnya adalah menggantikan posisi Novell server tanpa harus mengubah infrastruktur dari jaringannya.
2. FTP Server (File Transfer Protocol)
FTP atau file transfer protocol, seperti pada namanya FTP merupakan sebuah protokol yang fungsinya menukar file dalam suatu jaringan yang menggunakan TCP koneksi, bukan menggunakan UDP.
Dari FTP ini terbagi menjadi dua, yakni FTP server dan FTP Client, tentu saja keduanya memiliki pengertian yang berbeda-beda.
FTP Server berfungsi dalam menjalankan software dalam menukar file. Server tersebut selalu siap memberikan layanan FTP apabila ada permintaan dari FTP Client.
Sedangkan FTP Client merupakan komputer yang meminta atau request koneksi ke FTP Server yang bertujuan tukar menukar file. Setelah kedunya terhubung, antara FTP Server dan FTP Client, maka client bisa men-download, upload, rename, delete, move dan lain-lain.
Manfaat File Server
Setelah pengertian file server dan jenis-jenisnya sudah admin jelaskan, maka admin juga tidak membahas sampai disini saja, namun akan juga berbagi manfaat apa saja yang didapatkan dari FTP server ini.
Manfaat atau keuntungan file server ada beberapa yang bisa kita dapatkan, sedangkan semua manfaat yang dihasilkan memang berpengaruh terhadap kerja komputer yang memanfaatkan file server.
a. Menghemat Resources
Manfaat pertama yang dihasilkan dari file server adalah dapat menghemat resources atau bisa disebut dengan sumber daya, terlebih bagi penyimpanan. Pengguna juga lebih aman dan mudah berkat penyimpanan data yang terpusat dan tidak tersebar pada beberapa mesin.
b. Berbagi Reseources
FTP server juga dapat berbagi resources dalam jaringan untuk keperluan yang sama, misal berbagi printer tentu dapat meningkatkan kinerja pekerjaan. Untuk melakukan hal tersebut pengguna harus masuk ke jaringan.
Jadi kira-kira itulah manfaat FTP server, pantas saja sangat dibutuhkan oleh beberapa perusahaan, terutama yang perusahaan yang besar yang membutuhkan komputer disetiap kerja yang dilakukannya.
Materi Telnet
Telnet merupakan sebuah protocol client ke server atau server ke client yang mampu memberikan akses remote (jarak jauh) untuk login ke dalam sistem komputer tertentu yang berada di dalam sebuah jaringan, di dalam konteks penggunaan internet. Telnet biasa disingkat dengan TN untuk memudahkan penggunanya.
Telnet bisa juga diartikan sebagai virtualisasi atau emulasi terminal yang menggunakan protocol telnet untuk tujuan mengakses komputer tujuan secara remote. Pada prinsipnya, telnet serupa dengan perintah yang disampaikan oleh server kepada client atau bahkan sebaliknya. Sehingga telnet kadang kala disamakan bentuknya dengan SSH.
Keduanya memang sama-sama perintah, akan tetapi memiliki definisi yang berbeda diantara keduanya. Pemakaian telnet lazimnya berada di dalam wilayah LAN (Local Area Network) atau jaringan internet yang dipakai oleh sebuah jaringan komputer network secara bersamaan.
Fungsi Telnet
Telnet sebagai sebuah teknologi paling purna dari teknologi internet tetaplah memiliki fungsi-fungsi yang tidak boleh dianggap remeh temeh. Pendeknya, Telnet mempunyai fungsi untuk mengakses sebuah atau beberapa buah komputer dari jarak jauh. Maka tidak mengherankan, kemampuan inilah yang tadi disebut remote access.
Cara Kerja Telnet
Teknologi Telnet memakai dua jenis program, yakni server dan client. Alur keduanya berjalan menyesuaikan pemosisian komputer, apakah diposisikan sebagai server ataukah client. Namun ada juga yang menerapkan keduanya, sehingga komputer akan langsung melakukan pekerjaan yang cukup berat.
Cara Kerja Telnet Client
· Client bisa menghubungkan atau membuat jaringan antara TCP (Transmission Control Protocol) dengan server
· Client kemudian memperoleh input dari penggunanya yang meminta kode ke server
· Selanjutnya client melakukan re-format input dari user dan mengubahkan ke bentuk format standar. Setelah selesai, dikirim kembali ke server
· Terakhir, client akan mendapatkan output dari server dengan format yang juga sama-sama standar. Client lalu mengubah formatnya agar dapat ditampilkan monitor.
Cara Kerja Telnet Server
· Server akan selalu memberikan sebuah informasi kepada software network bahwa komputer pengguna sudah siap dikoneksikan dengan internet
· Server kemudian menunggu permintaan dari client yang dalam format standar
· Server mengerjakan permintaan yang diminta oleh client sebelumnya
· Terakhir, server mengirimkan akses balik kepada client dengan format standar. Server ini tinggal menunggu permintaan yang lainnya sembari mengendalikan permintaan secara remote
Sayangnya, Telnet tidak menerapkan mode keamanan enkripsi untuk pemakaian otentifikasi NTLM sehingga rentan akan terjadinya pembobolan sistem. Karena bisa saja terjadi pencurian password oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Bahkan tidak menutup kemungkinan merusak jaringan telnet yang telah ada.